Mengenal efek narkoba terhadap otak kita

Efek Narkoba Terhadap Otak sangat berbahaya bagi kita. Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Ungkapan ini tentu saja sering kita dengar mungkin semenjak kita  sekolah di taman kanak-kanak. Namun tentulah tidaklah mudah menjaga tubuh kita agar lebih sehat dan sehat terus, membutuhkan effort yang lebih agar tujuan kita tercapai.Salah satu bagian tubuh kita yang memegang peranan penting yaitu bagian kepala tepatnya otak.

Pertanyaannya mengapa Efek Narkoba Terhadap Otak?

Otak manusia adalah bagian vital dari tubuh, merupakan bagian organ terbesar dalam tubuh manusia yang paling rumit, mempunyai  fungsi  sendiri dan memiliki tugas tertentu yang mempengaruhi system kerja tubuh. Kita harus tetap menjaga fungsi otak agar tetap optimal dan maksimal agar organ tubuh kita tetap terjaga dengan baik.

Efek Narkoba Terhadap Otak

Otak atau organ ini dapat kita bayangkan memiliki lebih dari  100 milyar saraf. Ratusan milyar saraf ini harus saling terkoneksi atau berkomunikasi dalam triliunan penghubung  yang biasa di sebut sinapsis.Otak manusia berada di kepala dan di lindungi dengan lapisan pembungkus yang biasa kita sebut selaput otak atau meninges dan penutup yang di sebut dengan tengkorak. Pada bagian bawah atau dasar otak terhubung ke saraf tulang belakang, inilah yang dinamakan dengan SSP.

Baca juga: Narkoba di kalangan pelajar dan mahasiswa

 

Sistem Saraf Perifer

Saraf tulang belakang ini yang bertugas mengirim informasi dari dan menuju otak. System saraf belakang bekerja sama dengan sistem saraf perifer untuk menyampaikan pesan dari otak ke berbagai bagian tubuh kita. Nah 2 (dua) system saraf inilah yang memberi kita kemampuan untuk berjalan, berbicara dan aktivitas sehari hari lainnya.

  Sangsi Pidana Adopsi Ilegal | Anak Adopsi

Sebelum melangkah lebih jauh berikut adalah bagian otak dan fungsi-fungsinya yang perlu kita ketahui, otak adalah pusat kendali tubuh dan memiliki 3 bagian utama yaitu :

sistem saraf perifer Efek Narkoba Terhadap Otak

  1. cerebrum (otak besar).
  2. cerebellum (otak kecil)
  3. brainstem (batang otak).

Cerebrum (otak besar)

Memang bagian otak yang besar secara ukuran makanya di sebut dengan otak besar. Cerebrum atau otak besar ini dibagi menjadi 3 bagian yaitu belahan otak kanan dan belahan otak kiri. Kedua belahan otak ini terhubung dengan serabut saraf di bagian bawahnya. Belahan otak kanan akan mengontrol sisi kiri tubuh begitupun dengan belahan otak sebelah kiri akan mengontrol sisi kanan tubuh.

Baca juga: Seks bebas dan narkoba

 

Pada permukaan luar cerebrum  biasa kita sebtu cerebral cortex (grey mater) merupakan area otak dimana sel saraf membuat koneksi yang kita sebut sinaps, system saraf inilah yang mengendalikan aktivitas otak.

Otak besar sendiri dibagi menjadi 4 bagian yang kita sebut dengan lobus, lobus terbagi lagi menjadi 4 bagian yaitu lobus frontal (depan), parietal (atas), temporal (samping) dan oksipital (belakang).

Bagian Otak

  1. Lobus parietal

Bagian yang mengendalikan gerakan , ucapan, perilaku, memori, emosi seperti sensasi, tekanan, suhu dan nyeri juga kepribadian dan fungsi intelektual  seperti perencanaan, organisasi, action, dan controlling.

  1. Lobus temporal

Mengendalikan dan mengelola indera pendengaran, mengelola memori, ingatan dan emosi sendiri maupun emosi orang lain. Serta mengendalikan fungsi berbicara.

  1. Lobus oksipital

Tanggung jawab dari lobus oksipital adalah mengatur system penglihatan manusia.

Cerebellum (otak kecil)

Cerebellum atau otak kecil terletak di bawah otak besar pada bagian belakang otak, tepatnya di bawah lobus oksipital. Bagian ini berukuran lebih kurang seperdelapan dari otak besar, memang ukurannya kecil tapi fungsinya gak kalah penting. Otak kecil ini memiliki dua belahan otak dan berwarna abu-abu dan putih.

Sedangkan fungsi dari otak kecil ini adalah bertanggung jawab terhadap pengaturan gerakan keseimbangan, mengatur posisi tubuh atau gesture tubuh seperti posisi berdiri tegak,  berjalan lincah dan seimbang sampai dengan koordinasi antar otot.  Pada saat main video game otak inilah yang mengendalikan karena kita butuh gerakan cepat dan berulang-ulang.

  SUSUNAN PENGURUS DPC PERADI JAKARTA PUSAT

Brainstem (batang otak)

Brainstem  (batang otak) terletak di depan otak kecil dan di bawah otak besar.  Batang otak juga merupaka seikat jaringan saraf di dasar otak, berfungsi sebagai stasiun pemancar yang menghubungkan otak besar ke saraf sumsung tulang belakan serta mengirim dan menerima pesan antar bagian tubuh dan otak. Tanggung jawab dari bagian ini adalah mempertahankan kehidupan,  pengaturan pernapasan, pencernaan makanan, peredaran darah dan tekanan darah.

Nah sesudah kita mengetahui bagian bagian otak yang sangat penting ini. Korelasi dengan narkoba apa sih ?

Rasanya sudah tidak asing lagi, begitu banyak kasus narkoba di negri tercinta kita ini di Indonesia, hampir setiap hari ada saja berita terbaru yang berkaitan dengan narkoba ini. Mulai dari masyarakat umum, kaum pekerja, artis , olahragawan, ibu rumah tangga , pejabat hampir semua golongan tingkatan usia menjadi sasaran barang haram ini.

Negara Indonesia memang seharusnya darurat perang terhadap narkoba. Pada tahun 2015 tercatat pecandu narkoba sebanyak 5,9 juta, bagaimana dengan tahun ini 2019, pastinya angka ini bisa berubah menjadi naik dan menjadi momok tersendiri, belum lagi yang tidak tercatat akibat sakau atau od alias over dosis, ini salah satu penyebab penyumbang  kecelakaan lalu lintas.

Kita ambil salah satu jenis narkoba yang sangat ngetrend di kalangan masyarakat adalah sabu atau sabu-sabu. Mempunyai nama lain yaitu meth, kapur, Kristal, es dan SS.

mengenal sabu Efek Narkoba Terhadap Otak

Sabu

Data BNN atau Badan Narkotika Nasional  tahun 2017 telah menyita barang bukti sebanyak 4.71 ton, jumlah yang fantastis dan tidak sedikit. Kalau kita break perbulan 3.900 kilo lebih, sabu ini beredar.

  Polemik FIR dan Tafsir Konstitusional

Sabu ini merupakan obat yang masuk ke golongan metamfetamin. Memilik efek stimulan atau merangsang  system saraf pusat  manusia yang terletak di otak.

Sabu berbentuk bubuk dan ini sediaan paling banyak di pakai dan di temukan pada saat tangkap tangan. Untuk bentuk pil atau Kristal biasanya di gunakan dengan cara di makan atau di hirup. Adapula yang pemakaiannya dengan cara di suntikan ke tubuh. Mekanisme kerja dari sabu langsung mempengaruhi otak, menyebabkan peningkatan kadar dopamine di tubuh. Dimana dopamine ini adalah suatu zat yang mengatur kesenangan , motivasi dan fungsi motorik di tubuh.

Efek Dopamine Efek Narkoba Terhadap Otak

Efek Dopamine

Nah efek dopamine ini akan bertahan lama di sel otak setelah penggunaan sabu. Membuat sel otak terus-terusan aktif hingga menimbulkan efek bahagia.  Dopamine memang  di produksi tubuh secara natural.

Tubuh dengan sendirinya akan terus membutuhkan dopamine sampe dengan dosis di tambah terus. Apabila penggunaan di hentikan maka pengguna biasanya cepet tersinggung, lelah, depresi bahkan disorientasi.

Efek Narkoba Sabu selain merusak system saraf pusat juga menyerang sel-sel otak non saraf yang disebut dengan nama microglia. Zat ini berfungsi sebgai pelindung otak dari berbagai macam gangguan seperti infeksi dari luar atau menghilangkan sel saraf yang sudah rusak dan tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh, apabila hal ini terjadi secara terus menerus maka sel-sel saraf di otak akan menjadi lebih rentan terhadap berbagai masalah.

Intinya penggunaan narkoba jenis sabu ini akan menurunkan jumlah sel di system saraf pusat dan ketidakmampuan meregenasi system saraf pusat akibatnya sel rusak tidak bisa di perbaiki.

pengacara menangani kasus Efek Narkoba Terhadap Otak

Penggunaan narkoba jenis sabu hanya akan memberikan efek bahagia sesaat, sisanya adalah pengaruh negative bagi kesehatan penggunanya.

Otak itu ibarat pusat pengaturan semua tindakan yang ada di tubuh, apabila rusak otak akibat narkoba, bisa di bayangkan kerusakan macam apa yang bisa di timbulkan oleh pengguna narkoba.

Mari tatap masa depan dengan menjauhi narkoba.

Adi